Ruqyah Jogja “Mengobati Sihir dengan Dzikir dan Ayat”

dzikir untuk ruqyah

Diantara pengobatan sihir yang paling bermanfaat adalah obat – obatan illahi. Bahkan obat – obatan inilah yang sebenarnya bermanfaat, karena sihir berasal dari pengaruh ruh – ruh jahat. Pengaruhnya dapat tolak dengan sesuatu yang melawanya dan memeranginya berupa dzikir, ayat dan doa. Setiap kali dzikir, ayat dan doa ini bertambah kuat, maka bertambah kuat pula peranya dalam mengalahkan sihir. Ini ibarat dua pasukan yang saling bertemu. Masing – masing pasukan memiliki persenjataannya. Siapa yang lebih kuat, dialah yang menang.

Ketetapan inipun berlaku untuk masalah sihir. Hati manusia yang penuh dengan dzikir kepada Allah, munajat, doa, ta’awudz, wirid yang tidak cacat yang sesuai antara hati dan lisan adalah bagian dari sebab – sebab terbesar yang mencegah serangan sihir dan bagian dari pengobatan terbesar setelah benar – benar terkena sihir.

Menurut para penyihir, sihir mereka hanyalah berpengaruh pada hati yang lemah dan mudah bereaksi denganya dan jiwa – jiwa bergelimang dengan syahwat yang selalu bergantung pada hal – hal yang rendah. Oleh karena itu, kebanyakan pengaruhnya mengenai kaum wanita, anak – anak,orang – orang bodoh, orang – orang badui atau pedalaman, orang yang lemah dalam agama, tawakal, taukhid dan orang yang tidak punya bagian wirid Ilahi, doa, dan ta’awudz nabawi.

Kesimpulanya, kekuasaan pengaruh sihir adalah terhadap hati yang lemah, mudah bereaksi denganya dan cenderung pada hal – hal yang rendah. Mereka mengatakan bahwa orang yang terkena sihirlah yang membantu dirinya sendiri. Karena kita menemukan hatinya bergantung dengan sesuatu yang dirinya banyak memperhatikannya sehingga menjadi raja hatinya. Ruh – ruh jahat hanyalah menguasai ruh – ruh yang siap menerimanya, karena ruh – ruh ini cenderung pada sesuatu yang disukai ruh – ruh jahat tersebut. Kekosongan ruh – ruh ini dari kekuatan ilahi, tiadanya bekal yang dapat digunakan untuk melawanya, kecenderungannya pada sesuatu yang sesuai denga ruh – ruh jahat menjadi faktor – faktor penyebab ruh jahat menguasainya dengan sihir dan lainya. Wallahu a’lam. (Ibnu Qayyim Al – Jauziyah)