Pertanyaan : Assalamu’alikum, ustadz. Saya pernah mendengar air do’a. Itu di syari’atkan oleh rasulullah tidak ustadz? Terus do’a seperti apa yang dianjurkan ustadz?. Bagaiamana cara pelaksanaanya?. Jazakallahu Khoiron Katsir Ustadz.
Jawab : Wa’alaikumusallam warahmatullah wabarakatuh. Terkait dengan air doa, jika yang dimaksud adalah air yang diruqiyah kemudian diminum maka hal itu telah dicontohkan oleh Rasulullah. Beberapa fatwa ulama juga memperkuat bolehnya pengobatan dengan metode tersebut.
Doa yang dianjurkan dalam metode tersebut tentunya doa – doa yang telah disyari’atkan dari al qur’an dan hadist. Beberapa doa nya bisa menggunakan bacaan surat al ikhlas, al falak, an naas. Bisa dengan doa yang sering dibacakan nabi kepada orang sakit, Allahumma rabbannaas adz-hibil ba’sa wasyfi antasy syifaa-an laa yughaadiru saqamaa (“Ya Allah , Pemelihara manusia. Lenyapkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Sesungguhnya Engkau yang maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya dari-Mu. Berikanlah kesembuhan yang tidak meninggalkan bekass sedikitpun”).
Cara pelaksanaanya bisa dibaca doa dan ayat – ayat tersebut kemudian ditiupkan pada air (jumlah bebas, boleh tiga kali boleh lebih) kemudian diminumkan atau diusapkan pada bagian yang sakit.
Perhatian. “Jika kita menjadi pasien atau ada orang yang ingin meruqiyah kita, pastikan bahwa terapis tersebut berakidah benar (taukhid shohih) dan menggunakan metode ruqiyah syar’i, salah satu cirinya adalah dengan mendengar matra – mantra atau bacaan – bacaan yang dibacakan oleh terapis. Jika menggunakan bacaan – bacaan yang bukan dari al – qur’an dan sunnah, maka jelas bawah metode ruqiyah tersebut metode bathil atau ruqiyah yang tidak benar.