Psikologi orang sakit atau keadaan psikis orang ketika mengalami sakit secara umum dibagi menjadi dua. Psikis negatif dan psikis positif. Psikis negatif adalah kondisi pikiran dan perasaan yang menjurus pada keputusasaan, sedang psikis positif adalah kebalikanya, mengarah pada penerimaan dan semangat dalam menghadapi penyakit.
Pikiran negatif biasanya muncul karena beratnya kondisi penyakit yang dialami dan lemahnya jiwa seseorang dalam menghadapi cobaan berupa rasa sakit. Pikiran negatif yang terus menerus akan menganggu proses kesembuhan. Proses healing akan melambat dan rasa sakitpun kian kuat dirasakan. Berikut beberapa perasaan negatif yang harus dilawan agar proses kesembuhan berjalan dengan baik, menenangkan, dan syarat hikmah.
Perasaan dan pikiran yang mengarah pada kekecewaan sering kali muncul pada orang sakit. Kondisi ini bisa berupa tidak terima dengan takdir sakitnya atau marah dengan diri dan orang lain karena sakit yang dialami. Biasanya rasa kekecewaan akan menguat jika proses pengobatan berjalan lama sedang kesembuhan yang diharapkan tak kunjung tiba.
Setelah kecewa yang tak termenejemen dengan baik perasaan tak berdaya akan menguat dan berujung pada keputusasaan. Orang sakit yang sudah putusasa tidak bergairah dalam mencari kesembuhanya. Jika ia menengok kedepan gelap yang didapat, menengok ke bawah gelap pula, menengok ke belakang gelap lagi. Semua serasa gelap karena putus harapan akan kesembuhan.
Kemarahan yang dipicu karena kondisi sakit. Kemarahan pada orang sakit biasanya bisa dirasakan. Perasaan marah tersebut bisa berbentuk kebencian pada orang yang merawat, menolak prosedur pengobatan, mengabaikan kondisi diri, sampai yang terparah bisa berupa merusak fasilitas pelayanan kesehatan.
Kecemasan yang berlebih akan menyebabkan kepanikan. Kecemasan biasanya diakarenakan rasa takut yang berlebih akan terjadinya sesuatu yang belum jelas. Orang sakit yang cemas akan terlihat tidak tenang, semangat mencari kesembuhan tapi menjurus pada sikap berlebih – lebihan. Bahkan jika kecemasan kuat akan menjadi salah satu faktor terjadinya gejala psikomatis, sehingga rasa sakit seolah bertambah.
Perasaan takut mati adalah wajar. Perasaan tersebut fitrah. Takut pindah ke alam kubur bisa karena kurang iman dan terlalu kuat cinta dunia. Orang sakit yang takut bertemu dengan Allah dan terlalu cinta pada dunia kawatir jika penyakitnya akan merenggut jiwanya. Bahkan mendengar orang mengucapkan kata mati jantungnya berdebar dan keningnya berkeringat karena takut mati.
Mari kita pahamkan pada diri sendiri, keluarga, dan orang disekitar kita. Tetap berfikir postif ketika sakit, agar proses sakit bernilai ibadah, dan hikmah sakit jadi banyak. Hingga kesembuhan akan menghampiri dan Allah-pun ridha. Mari sembuh dalam iman.