Nyeri Emosi “Studi Kasus Lansia dengan Nyeri Emosi”
Seorang lansia perempuan datang dengan keluhan sakit di bagian ulu hati. Usia 70 tahun. Riwayat pengobatan, berobat ke rumah sakit, pernah ditegakan diagnosa kanker kemudian ketika ingin dioperasi tiba – tiba kanker hilang. Kondisi pengobatan sekarang, setiap pagi datang ke puskesmas pagi hariya dan sore harinya ke rumah sakit dengan fasilitas BPJS. Klien nampak kebingungan, banyak bicara, dan tidak memperhatikan keadaan sekitar.
Penanganan
Pengkajian dari keluarga menunjukan bahwa klien dalam keadaan kesedihan yang mendalam. Pencetus kesedihan adalah saat anak pertamanya meninggal dunia. Keterangan diagnosa medis tidak ada. Sudah kebeberapa dokter diagnosa nihil.
Pengkajian klien. Klien menunjukan rasa sakit pada bagian ulu hati. Palpasi atau pengkajian abdomen menujukan tidak ada nyeri organ. Pengkajian kranial (kepala) tidak menunjukan adanya permasalahan pada organ dalam.
Selama pengkajian klien banyak bicara mengeluhkan penyakitnya. Analisa saya mengarah pada penyakit degeneratif psikomatif (nyeri emosi). Penanganan dengan pendekatan kondisi tersebut dilakukan. Selang beberapa menit klien tidak mengeluhkan adanya sakit pada ulu hati. Alhamdulillah.
nyeri emosi