Bagi Kami Kesembuhan itu Keajaiban, Kalau Anda?
Alhamdulillah, Allah berikan kesempatan kepada saya untuk bisa belajar di Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Dari kampus ini saya mengenal dasar – dasar i’lmu pengobatan, perawatan, dan gizi kesehatan. ‘Ilmu – ‘ilmu yang saya dapatkan dikampus memberikan rasa dan pengalaman tersendiri tenang konsep penyembuhan. Konsep penyembuhan dengan dasar analisa, data, dan logika. Bagi saya konsep – konsep tersebut cantik, bagus, dan kuat untuk sebuah sistem ke’ilmuan yang komperhensif.
Alhamdulillah, sambil kuliah, Allah memberikan kesempatan saya untuk mondok belajar ‘ilmu agama. Kuliah sambil Ngaji ceritanya. Pendidikan di pondok adalah pendidikan keyakinan. Keyakinan dalam segala hal, termasuk keyakinan dalam penyembuhan. Disinilah saya diajarkan konsep bahwa kesembuhan adalah pemberian Allah, karena keyakinan bahwa penyakit datangnya dari Allah. Meskipun sulit dipahami jika digandeng dengan keilmuan saya di kampus, perlahan mulai menerima.
Perenungan panjang akan kesembuhan akhirnya terbentur pada perkataan seorang ulama segala bidang, Ibnul Qayyim. Dari perkataan beliau inilah saya menyimpulkan bahwa kesembuhan adalah keajaiban. Berikut perkataan beliau, mari kita renungkan bersama.
“Ada bermacam obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyaakit, yang secara medis belum dipahami oleh para dokter ahli. Ilmu pengetahuan dan pengalaman mereka belum menjangkau kepada pengobatan yang bersumber dari kekuatan hati, spiritualitas serta kekuatan jiwa, kepercayaan dan tawakal kepada Allah; kembali kepada-Nya, pasrah dan menyerah kepada-Nya. Berobat dengan tunduk kepada-Nya, bersedekah, berdoa, bertaubat, beristigfar, berbuat baik kepada sesama, menolong orang yang diterima musibah, menghibur orang yang gundah.”
Beliau melanjutkan “Obat – obat tersebut telah dipraktekan oleh berbagai bangsa dengan agama yang berbeda – beda. Merekapun mendapatkan pengaruh terhadap kesembuhan penyakit, yang belum dijangkau oleh pengetahuan para dokter yang paling pandai maupun pengalaman dan anologi mereka. Kita dan orang lain telah menyaksikan manfaat dari semua pengobatan tersebut, yang tidak bisa dilakukan oleh pengobatan medis.” (Ibnul Qayyim, Zadul Ma’ad IV:10-11.)
Perawatan dan Terapi Kesembuhan
Mari Sembuh