ANTARA RUQYAH DAN LESBIAN
Maaf, saya tidak bermaksud menyudutkan sekelompok orang yang sedang diuji Allah dengan ketertarikan sesame jenis. Tulisan ini hanya sebuah laporan kasus yang pernah kami tangani. Semoga bisa menambah prespektif dalam menyikapi lesbian dan mempraktikan terapi ruqyah.
Sebagai salah satu alumni fakultas kedokteran UGM saya cukup familier dengan istilah GAY dan LESBIAN dalam bahasan gender. Bahkan di pertengahan semester perkulian pihak prodi pernah mengundang seorang ketua GAY DIY. Saya mengikuti pemamparan beliau tentang ketertarikan pada sejenis, dan saya pahami itu sebagai suatu ujian dari Allah. Meski pemahaman itu tidak benar menurut beberapa orang, tapi saya menghargai dan memahami kondisi tersebut dan saya anggap itu adalah ujian.
Kasus yang saya sampaikan berikut memperkuat keyakinan saya bahwa ketertarikan sesama jenis adalah ujian dan problem yang harus dicarikan solusinya.
Datang ke klinik kami seorang mahasiswa pasca sarjana berusia 28 tahun. Beliau menyampaikan rasa yang tidak enak di hati (nyesek) dan mengeluhkan beberapa permasalahan hidup. Seperti biasanya saya kaji dahulu dengan pangkajian psikologi plus (test gangguan ghaib). Hasil test menunjukan bahwa pasien ini memiliki resiko gangguan ghaib tinggi. Saya sampaikan kondisi beliau dan saya kondisikan agar pasien menyampaikan problem utama yang beliau alami. Akhirnya pasien ini menyampaikan bahwa keluhan utama yang dialami adalah beliau seorang lesbian.
ruqyah lesbi
Setelah beberapa menit saya dengarkan keluh kesah beliau akhirnya saya sampaikan metode terapi untuk membantu menghilangkan rasa ketidak nyamananya. Saya sampaikan, Pengalaman saya menangani ketertarikan sesama jenis biasanya ada dua kondisi, kondisi pertama kondisi ketertarikan sejenis yang disebabkan murni karena psikolgis dan lingkungan, kondisi kedua kondisi ketertarikan sejenis yang dipengaruhi oleh setan. Saya minta izin untuk melakukan terapi, setelah diizinkan terapi segera saya mulai.
Langkah awal saya ajak pasien mendengarkan sebuah surat dar al qur’an, surat al – hadid ayat 12 – 15 yang artinya…
(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedangkan cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak. Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.” Dikatakan (kepada mereka), “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata, “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia (neraka) adalah sejahat-jahat tempat kembali.
Belum selesai sampai ayat ke 15, pasien menangis kencang dan menujukan beberapa gejala gangguan ghaib. Segera kami lanjutkan terapi dengan metode ruqyah yang lebih advance untuk menguatkan diagnosa kami bahwa ketertarikan sesama jenis ini melibatkan pengaruh setan.
Kasus ini menguatkan hipotesa saya bahwa “Ada hubungan antara ketertarikan sesama jenis dengan gangguan setan”. Secara pribadi saya sudah menangani 4 kasus, 1 Lesbian dan 3 Gay. Tiga diantara empat kasus berhubungan dengan masalah ghaib atau gangguan setan. Semoga laporan kasus ini bermanfaat.
Kronggahan, Yogyakarta 8 September 2017
Tulus Prasetyo