Hal Yang Membuat Resiko Serangan Ulang Stroke Meningkat
Setelah terserang stroke seseorang akan dihadapkan pada dua pilihan dalam penyingkapan. Pilihan pertama adalah sikap positif dalam menghadapi stroke. Sikap ini berupa keinginan yang tinggi untuk mengevaluasi diri dari kekurangan dan kelemahan yang menyebabkan serangan stroke terjadi. Sedang sikap yang kedua adalah sikap negatif dalam menghadapi stroke. Sikap ini berupa keenganan untuk bangkit dari stroke, tidak mengevaluasi dari dan membiarkan semua berjalan begitu saja tanpa perbaikan pola makan, pola hidup, dan pola keimanan (psikologis).
Serangan stroke biasanya akan terjadi kembali untuk yang kedua, ke-tiga, ke-empat, ke-lima, dan ke yang selanjutnya jika sikap negatif yang menjadi pilihanya. Sikap negatif tersebut akan menggiring kepada beberapa hal yang akan meningkatkan resiko stroke. Beberapa hal yang bisa meningkatkan resiko serangan stroke berulang pada pasien – pasien stroke diantaranya;
Putus asa yang sangat dalam menghadapi serang stroke adalah hal yang kurang baik. Keputusasan akan membuat hari – hari penderita stroke berat dan penuh ketidak berdayaan. Padahal ujian pertama orang dengan penyakit stroke langsung dimulai pada saat awal fase rehabilitasi. Ujian – ujian tersebut berupa tekanan batin, tekanan sosial, dan berupa perasaan – perasaan lainya.
Banyak pasien stroke yang belum memamahi kunci kesembuhan stroke dengan baik. Mereka hanya beranggapan bahwa stroke dapat sembuh hanya dengan pengobatan “obat”. Sehingga mereka cenderung ingin mendapatkan pengobatan terus – menerus dan enggan berlatih. Penderit stroke belum memahami bahwa dalam rehablilatasi stroke latihan fisik menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Jika demikian maka resiko seranga ulang akan meningkat.
Bisa dipastikan bahwa pola makan, baik cara makan maupun yang dimakan adalah salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Jika veteran stroke (pejuang stroke) tidak mengatur pola makan dan kembali pada pola makan yang kurang baik pasti resiko serangan stroke berulang akan semakin tinggi. Pola makan yang tidak sehat tersebut antara lain dalam bentuk, berlebihan dalam makan – makanan yang belemak, berminyak, dan bergula tinggi.
Ada beberapa pasien stroke yang tidak mengikuti careplan atau rencana perawatan yang telah dinasehatkan atau diberikan oleh petugas kesehatan. Ketidakpatuhan tersebut bisa berupa penolakan terhadap pengobatan, tidak mengkonsumsi obat, tidak mau menerima terapi, tidak melanjutkan terapi dan tidak mau belajar tentang stroke. Hal ini akan membuat kondisi tubuh sulit mengalami peningkatan dan berujung pada resiko tinggi terjadinya serangan stroke berulang.
Semoga kita sebagai pasien, keluarga, dan atau care giver pasien stroke terus bersemangat dalam mengusahakan penyikapan yang positif terhadap stroke. Sehingga serangan resiko terjadinya serangan ulang bisa ditekan. Mari Sembuh.. mari sembuh
Balai Perawatan dan Terapi Stroke Mari Sembuh
Yogyakarta I 0858-6713-0908