Terdapat banyak hadist yang menunjukan bahwa beliau pernah berbekam. Berikut diantaranya;
Dari Jabir bin Abdullah:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ عَلَى وِرْكِهِ، مِنْ وَثْءٍ كَانَ بِهِ
“Bahwa rasulullah r berbekam pada pinggulnya disebabkan oleh luka memar.” (HR. Abu Dawud).[1]
Dalam hadist riwayat Abu Dawud;
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ ثَلَاثًا فِي الْأَخْدَعَيْنِ، وَالْكَاهِلِ
“Bahwa Nabi r berbekam tiga kali bekaman di akhda’ain dan kahil.”[2]
(akhda’ain adalah urat di samping kanan dan kiri leher. Adapun kahil bagian yang terletak di antara kedua bahu paling atas.
rasulullah
Dalam hadist riwayat Nasai, dari Qatadah, dari Anas:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ مِنْ وَثْءٍ كَانَ بِهِ
“Bahwa Rasulullah r berbekam ketika ihram pada punggung telapak kaki disebabkan oleh luka memar.”[3]
Dari Samurah bin Jundab yang berkata;
دَعَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّامًا، فَحَجَمَهُ بِقَرْنٍ وَشَرْطَةِ شَفْرَةٍ، فَرَآهُ أَعْرَابِيٌّ مِنْ بَنِي فَزَارَةَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، عَلَامَ تَدَعُ هَذَا يَقْطَعُ لَحْمَكَ؟ قَالَ: «هَلْ تَدْرِي مَا هَذَا الْحَجْمُ، وَهُوَ خَيْرُ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ»
Rasulullah r pernah mengundang seorang juru bekam, lantas orang itu membekam beliau dengan tanduk serta menyayat beliau dengan mata pisau. Seorang dari Bani Fazarah melihat beliau lantas bertanya, “Wahai Rasulullah r, mengapa engkau biarkan orang ini mengiris dagingmu?” Beliau pun bersabda, “Tahukah engkau, apa ini? Ini adalah bekam. Ia merupakan sebaik – baiknya pengobatan kalian.” (HR. Ahmad, Hakim, Nasai, dan Tabrani).[4]
Hadis – hadis ini menunjukan bahwa Rasulullah r mengamalkan terapi bekam. Rasulullah r mengamalkan terapi bekam untuk kesehatan dan kesembuhannya (pada saat sakit). Dengan memperhatikan hadis – hadis ini akan membuat orang – orang yang dihatinya ada keimanan dan kerinduan untuk bertemu dengan nabinya akan mengamalkan bekam dan mengagungkanya. Kalau sang nabi r berbekam, lalu kenapa umatnya enggan berbekam?.
[1] HR. Abu Dawud, 3863
[2] HR. Abu Dawud, 3860
[3] HR. An-Nasa’i, 2848
[4] HR. Thabbrani, 6785