Membeli Kesembuhan?
6 May 2016
Merawat; “Saling Memberi Harapan”
6 May 2016
Show all

Ruqiyah Mencari Jodoh

Seorang wanita (33 tahun) datang menemui tim kita. Beliau menyampaikan beberapa permasalahan pribadi tekait jodoh dan riwayat asamaranya. Usia yang sudah cukup matang membuat beliau resah dengan apa yang dialaminya. Dua kali menjalin hubungan dengan laki – laki, setiap ingin khitbah (ingin serius) pasti kandas. Pihak laki – laki selalu mengundurkan diri karena alasan ragu – ragu, dan sering kali dengan alasan yang tidak jelas.

Setelah kita kaji, wanita ini menyampaikan pengalaman – pengalaman aneh yang dia rasakan selama ini yang mungkin menurut dia berhubungan dengan perjodohanya. Dia mengatakan bahwa tiba – tiba ada hewan aneh dalam jumlah banyak muncul di kamar kostnya. Dia merasa ada yang mengawasi. Mimpi mendatangi tempat – tempat asing dan bertemu dengan orang – orang yang tidak dikenalnya. Beliau menyimpulkan seperti ada ganguan makhluk halus. Menurut dia itulah salah satu faktor yang membuat kegundahan hatinya dan kegagalan mencari pasangan hidup.

Tidak bisa disangkal bahwa makhluk halus (jin) memang ada. Mereka juga ada yang menganggu manusia. Baik karena keinginan sendiri atau suruhan orang. Kami tidak langsung meruqiyahnya. Karena kami kawatir, terapi tidak akan efektif karena pokok masalah belum ditemukan. Kami sarankan untuk tazkiyatu nafs (penyucian ciwa) dan meningkatkan beberpa upaya preventif serta deteknis dini terhadap dugaan ganguan jin.

Kami lebih tertarik mengkaji dari proses yang beliau lakukan selama mencari jodoh dari aspek psikologi dan syar’i. Salah satu yang jadi permasalahan adalah lamanya waktu ta’aruf (saling mengenal) yang mereka jalani. Beliau mengatakan dengan yang pertama hampir 2 tahun, kemudian putus begitu saja. Sedang dengan yang kedua hampir 1,5 tahun kemudian putus begitu saja. Asalnya memang penjajakan atau pengenalan adalah hal penting. Akan tetapi jika proses ini dijalankan dengan metode yang kurang pas, maka yang terjadi adalah sebalikya yang diharapkan.

Ta’aruf yang baik adalah ta’aruf yang dilandasi keyakinan dan keseriusan untuk tujuan yang mulia, pernikahan. Jika ta’aruf dijalankan tanpa keyakinan dan tujuan yang jelas tentunya akan berbuah kemudhorotan. Bahkan bisa jadi proses ta’aruf tadi akan terkaburkan dengan apa yang sering dibahasakan dengan pacaran. Jelas, pacaran bukanlah solusi terbaik dalam mencari pasangan karena didalamnya lebih banyak ketidak seriusan dan gurauan.

Akhirnya, kami sarankan beliau untuk segera berbebenah. Memperbaiki proses dalam usaha mencari pendamping hidup. Disertai dengan perbaikan diri dan motivasi yang kuat bahwa pernikahan adalah ibadah. Dan ibadah sebaiknya diniatkan karena Allah agar mendapat berkah dan kemudahan. Kami sarankan agar perbanyak istigfar, rutinkan sedekah, dan mendoakan teman – temanya yang belum menikah. Semoga dengan begitu Allah akan mempermudah jalanya untuk mendapatkan jodoh yang sholeh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *